PRAKTIKUM ADMIN JARINGAN DNS SERVER
LAPORAN
RESMI
DNS
SERVER
ANGGOTA:
Nilla Rachmi Kusuma
Saginta Putri (2110131007)
Berlian Rahmy Lidiawaty (2110131011)
Lutfi Hariyanto (2110131023)
DASAR TEORI
DNS (Domain Name System) adalah
sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host maupun nama domain
dalam bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan
komputer, misalkan: Internet.
DNS menyediakan alamat IP untuk
setiap nama host dan mendata setiap server transmisi surat (mail exchange
server) yang menerima surat elektronik (email) untuk setiap domain. DNS adalah
(Domain Name System) yang juga memiliki arti untuk mengidentifikasi setiap
komputer sebagai titik dalam suatu jaringan Internet yang menggunakan bantuan
sistem protokol internet adress untuk menerjemahkan dari suatu nama domain ke
IP dan begitu juga sebaliknya.
Domain Name System ini merupakan
sistem penamaan hirarkis yang nantinya didistribusikan untuk suatu komputer,
jasa, atau sumber daya terhubung ke Internet maupun jaringan pribadi. DNS biasanya
digunakan sebuah Layanan Nama Domain untuk menyelesaikan permintaan untuk
nama-nama website menjadi alamat IP untuk tujuan menemukan layanan komputer
serta perangkat di seluruh dunia. Sekedar informasi, Domain Name / nama domain
adalah salah satu komponen penting dari fungsi Internet yang sering kita
gunakan ini.
Menurut Blogger Ecgalery, Sebelum
dipergunakannya DNS, jaringan komputer menggunakan HOSTS files yang berisi
informasi dari nama komputer dan IP address-nya. Di Internet, file ini dikelola
secara terpusat dan di setiap loaksi harus di copy versi terbaru dari HOSTS
files, dari sini bisa dibayangkan betapa repotnya jika ada penambahan satu
komputer di jaringan, maka kita harus copy versi terbaru file ini ke setiap
lokasi. Dengan makin meluasnya jaringan internet, hal ini makin merepotkan,
akhirnya dibuatkan sebuah solusi dimana DNS di desain menggantikan fungsi HOSTS
files, dengan kelebihan unlimited database size, dan performace yang
baik.
DNS adalah sebuah aplikasi services
di Internet yang menerjemahkan sebuah domain name ke IP address. Sebagai
contoh, www untuk penggunaan di Internet, lalu diketikan nama domain, misalnya:
yahoo.com maka akan di petakan ke sebuah IP mis 202.68.0.134. Jadi DNS dapat di
analogikan pada pemakaian buku telepon, dimana orang yang kita kenal
berdasarkan nama untuk menghubunginya kita harus memutar nomor telepon di
pesawat telepon. Sama persis, host komputer mengirimkan queries berupa nama
komputer dan domain name server ke DNS, lalu oleh DNS dipetakan ke IP address.
Prinsip Dasar DNS
Domain Name System (DNS) adalah distributed database
system yang digunakan untuk pencarian nama komputer (name resolution) di
jaringan yang mengunakan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet
Protocol). DNS biasa digunakan pada aplikasi yang terhubung ke Internet seperti
web browser atau e-mail, dimana DNS membantu memetakan host name sebuah
komputer ke IP address. Selain digunakan di Internet, DNS juga dapat di
implementasikan ke private network atau intranet. DNS dapat disamakan fungsinya
dengan buku telepon. Dimana setiap komputer di jaringan Internet memiliki host
name (nama komputer) dan Internet Protocol (IP) address. Secara umum, setiap
client yang akan mengkoneksikan komputer yang satu ke komputer yang lain, akan
menggunakan host name. Lalu komputer anda akan menghubungi DNS server untuk
mencek host name yang anda minta tersebut berapa IP address-nya. IP address ini
yang digunakan untuk mengkoneksikan komputer anda dengan komputer lainnya.
B. TUGAS PENDAHULUAN
1. Jelaskan fungsi DNS
1.
Menerjemahkan nama-nama host
(hostnames) menjadi nomor IP (IP address) ataupun sebaliknya, sehingga nama
tersebut mudah diingat oleh pengguna internet.
2.
Memberikan suatu informasi tentang
suatu host ke seluruh jaringan internet. DNS memiliki keunggulan seperti:
·
Mudah, DNS sangat mudah karena user
tidak lagi direpotkan untuk mengingat IP address sebuah komputer cukup host
name (nama Komputer).
·
Konsisten, IP address sebuah
komputer boleh berubah tapi host name tidak berubah.
Contoh:
– unsri.ac.id mempunyai IP 222.124.194.11, kemudian terjadi perubahan menjadi 222.124.194.25, maka disisi client seolah-olah tidak pernah ada kejadian bahwa telah terjadi perubahan IP.
– Simple, user hanya menggunakan satu nama domain untuk mencari baik di Internet maupun di Intranet.
– unsri.ac.id mempunyai IP 222.124.194.11, kemudian terjadi perubahan menjadi 222.124.194.25, maka disisi client seolah-olah tidak pernah ada kejadian bahwa telah terjadi perubahan IP.
– Simple, user hanya menggunakan satu nama domain untuk mencari baik di Internet maupun di Intranet.
2. Jelaskan cara installasi dan konfigurasi DNS di
sisi client dan sisi server
- DNS client
Supaya Linux dapat mengenali nama-nama site di
Internet seperti linux.or.id atau nama host di jaringan LAN harus ada
suatu mekanisme untuk mengubah nama-nama tersebut kedalam bentuk yang dikenali
oleh komputer yaitu alamat IP misalnya linux.or.id diubah menjadi 64.29.24.175
. Mekanisme ini disediakan oleh Name Resolver yang terdapat dalam standard
library linux. Tentu saja agar mekanisme ini bekerja dengan baik diperlukan
beberapa konfigurasi.
/etc/hosts
File /etc/hosts berisi pemetaan nama host dengan
alamat IPnya dengan format sebagai berikut:
IP nama.domain.lengkap
alias
Perlu diperhatikan bahwa jumlah spasi atau tab antara masing-masing
kolom tidak berpengaruh, yang penting ada pemisahnya baik spasi atau tab.
Contoh: /etc/hosts
Contoh: /etc/hosts
127.0.0.1 localhost.intra.aki
localhost
192.168.1.100 linux.intra.aki
linux
192.168.1.3 cctv.intra.aki
cctv
Setting /etc/hosts melalui Linuxconf
Selain mengedit secara langsung file /etc/hosts anda
juga bisa mengeditnya melalui linuxconf.
1. Jalankan linuxconf
2. Pilih Config -> Networking
-> Misc -> Information about other hosts
3. Di dialog tersebut anda bisa menambah
(Add) atau mengedit atau menghapus entry tertentu dengan menekan enter pada
entry yang ingin diubah atau dihapus
Kelemahan /etc/hosts
Kelemahan /etc/hosts
Mekanisme /etc/hosts mempunyai beberapa kelemahan
seperti:
· Tidak scalable untuk jaringan yang mempunyai banyak host
· Host yang berbeda bisa mempunyai isi /etc/hosts yang berbeda sehingga bisa tidak seragam dan menyulitkan peng-update-an.
· Tidak scalable untuk jaringan yang mempunyai banyak host
· Host yang berbeda bisa mempunyai isi /etc/hosts yang berbeda sehingga bisa tidak seragam dan menyulitkan peng-update-an.
Karena itulah biasanya /etc/hosts hanya digunakan
untuk mendaftarkan alamat IP lokal saja yaitu untuk alamat IP loopback
(127.0.0.1) dan alamat IP ethernet card (jika ada).
/etc/resolv.conf
File /etc/resolv.conf adalah file konfigurasi utama bagi Name Resolver. Formatnya sederhana yaitu file text dengan satu keyword per baris. Ada tiga keyword yang biasa digunakan yaitu:
domain menentukan nama domain lokal search menentukan daftar dari nama-nama domain yang digunakan untuk mencari nama host nama server keyword ini yang bisa digunakan beberapa kali, menentukan alamat IP dari server DNS yang digunakan oleh Name Resolver
Contoh: /etc/resolv.conf
/etc/resolv.conf
File /etc/resolv.conf adalah file konfigurasi utama bagi Name Resolver. Formatnya sederhana yaitu file text dengan satu keyword per baris. Ada tiga keyword yang biasa digunakan yaitu:
domain menentukan nama domain lokal search menentukan daftar dari nama-nama domain yang digunakan untuk mencari nama host nama server keyword ini yang bisa digunakan beberapa kali, menentukan alamat IP dari server DNS yang digunakan oleh Name Resolver
Contoh: /etc/resolv.conf
domain intra.aki
search intra.aki cbn.net.id
nameserver 202.158.3.6
nameserver 202.158.3.7
Perlu diperhatikan bahwa semua
domain yang terdapat dalam baris search akan dicari untuk setiap nama host yang
di-resolve. Sehingga jika anda ingin telnet ke host cctv maka untuk mendapatkan
alamat IP untuk host cctv dicari alamat IP untuk cctv.intra.aki pertama kali,
lalu cctv.cbn.net.id dan terakhir cctv. Begitupun jika untuk linux.or.id maka
akan dicoba dulu linux.or.id.intra.aki, lalu linux.or.id.cbn.net.id dan
terakhir linux.or.id. Sebaiknya anda tidak menaruh terlalu banyak domain di
dalam baris search karena akan memakan waktu untuk mencari domain-domain
tersebut.
Biasanya yang diperlukan hanyalah
keyword nameserver karena keyword domain mengambil default dari nama host dan
keyword search defaultnya berisi isi dari keyword domain.
Setting /etc/resolv.conf melalui Linuxconf
Setting /etc/resolv.conf melalui Linuxconf
Untuk mengedit /etc/resolv.conf menggunakan linuxconf
jalankan langkah berikut
1. Jalankan linuxconf
1. Jalankan linuxconf
2. Pilih Config -> Networking
-> Client tasks-> Name server specification (DNS)
3. Di dialog tersebut anda bisa mengedit
default domain, nameserver ke-1 s/d 3, search domain ke-1 s/d 6 dan apakah
menggunakan DNS untuk operasi normal
/etc/host.conf
File ini mengatur cara kerja dari Name Resolver defaultnya adalah order hosts,bind multi on
Konfigurasi ini mengatur agar Name Resolver untuk mencari nama host di /etc/hosts dahulu sebelum bertanya ke nameserver dan mengembalikan semua alamat yang ditemukan di file /etc/hosts bukan cuma yang pertama saja.
/etc/host.conf
File ini mengatur cara kerja dari Name Resolver defaultnya adalah order hosts,bind multi on
Konfigurasi ini mengatur agar Name Resolver untuk mencari nama host di /etc/hosts dahulu sebelum bertanya ke nameserver dan mengembalikan semua alamat yang ditemukan di file /etc/hosts bukan cuma yang pertama saja.
Tool untuk Testing DNS
Untuk mengetes Setting DNS Client, anda bisa
menggunakan perintah host dan nslookup. Misalnya:
[zakaria@linux zakaria]$ host cctv
[zakaria@linux zakaria]$ host cctv
cctv.intra.aki has address 192.168.1.3
[zakaria@linux zakaria]$ nslookup linux
Server: localhost
Address: 127.0.0.1
Name: linux.intra.aki
Address: 192.168.1.100
Untuk nslookup anda juga bisa melakukan test secara
interaktif contohnya:
[zakaria@linux zakaria]$ nslookup
[zakaria@linux zakaria]$ nslookup
Default Server: localhost
Address: 127.0.0.1
> linux.or.id
Server: localhost
Address: 127.0.0.1
Non-authoritative answer:
Name: linux.or.id
Address: 64.29.24.175
> yahoo.com
Server: localhost
Address: 127.0.0.1
PERCOBAAN
1
BIND9 atau Berkeley Internet Name Domain Versi 9
adalah salah satu software yang biasa digunakan untuk membuat dan mengatur DNS
(Domain Name Server) pada sistem operasi Linux.
Dalam tutorial kali ini saya menggunakan server (VPS)
Ubuntu 14.04 LTS. Anda bisa mencobanya di Ubuntu versi lain atau bahkan di
server Debian sekalipun.
Persiapan Awal
Sebelum anda menginstall BIND dan melakukan
konfigurasi BIND, terlebih dahulu anda harus sudah :
- Memiliki
nama domain, baik domain gratis atau berbayar. Lihat artikel cara daftar domain gratis
dan cara
daftar domain di namecheap.
- Bagi
yang masih bingung dengan cara memakai VPS, silahkan anda pelajari
terlebih dahulu di artikel ini.
- Pastikan
anda sudah install Webserver Nginx (LEMP) atau Apache (LAMP) di Server
anda. Lihat artikel cara install LEMP di ubuntu dan cara
install LAMP di Ubuntu.
Install dan Konfigurasi BIND9
Jika ketiga point diatas sudah terpenuhi, maka
selanjutnya anda tinggal melakukan langkah-langkah cara install dan konfigurasi
BIND di server Ubuntu berikut ini :
- Login
kedalam server anda dan silahkan install BIND dengan perintah :
apt-get
install bind9
- Proses
instalasi BIND telah selesai, biasanya akan muncul pesan seperti ini :
* Starting domain name service... bind9 [OK]
- Langkah
selanjutnya adalah konfigurasi domain supaya dapat terhubung dengan IP VPS
(server) anda. Berikan perintah berikut ini, sesuaikan jika anda
menggunakan editor lain :
nano /etc/bind/named.conf.local
Tambahkan
baris-baris berikut ini kedalam file tersebut.
Ganti
1dpaper.com dengan nama domain anda dan ganti pula 2.0.10 dengan 3 deret angka
IP Server anda yang ditulis terbalik. (Contoh IP Server
: 192.249.60.206 menjadi 60.249.192). Jangan lupa simpan konfigurasi
tersebut dengan CTRL+X dan Y.
- Silahkan masuk ke direktori bind :
- Buatlah
direktori baru bernama zones :
- Masuk
ke direktori baru tersebut melalui command :
- Buatlah
file baru bernama 1dpaper.com.db (ganti 1dpaper.com dengan nama domain
anda) masukkan command :
Masukkan
baris-baris berikut yang merupakan baris setting DNS dasar. Anda dapat
mengedit, menambah atau menghapus beberapa baris, sesuai dengan kebutuhan anda.
Pastikan anda ganti 1dpaper.com dengan domain anda dan 192.249.60.206
dengan IP Server anda.
Note
: Jika anda mempunyai 2 IP yang berbeda, anda bisa ganti ns2 IN A xx.xx.xx.xx
(IP Kedua anda). Simpan dengan CTRL+X dan Y.
- Selanjutnya
tinggal menentukan reverse DNS lookup. Berikan perintah seperti
berikut ini :
Ganti
60.249.192 dengan IP anda yang dibalik (lihat langkah ketiga diatas).
Masukkan baris berikut ini :
Jangan
lupa ganti lutfi.com dengan domain anda dan pastikan anda menyimpannya dengan
CTRL+X dan Y.
- Edit
file /etc/resolv.conf dengan command :
Masukkan
baris search domainanda.com seperti berikut ini :
Search lutfi.com
- Restart
BIND dengan command :
- Test DNS
Selain dengan cara tersebut, anda juga dapat melakukan
pengecekan setting DNS melalui situs pihak ketiga, seperti
mxtoolbox.com, dnscheck.pingdom.com dan whatsmydns.net.
Setelah
langkah-langkah install dan konfigurasi DNS di dalam VPS selesai, selanjutnya
anda hanya tinggal membuat nama server baru di tempat anda melakukan registrasi
nama domain anda
Percobaan 2
: Membangun dua atau lebih domain pada sebuah DNS Server
1.
Melakukan edit pada file
named.conf.local
Ket:
mengikutsertakan file virtualdomain.conf
2.
Membuat file virtualdomain.conf
3.
Isikan nama domain yang akan dibuat
misalnya admin.info dan jarkom.info
4.
Membuat dua file domain
tersebut dengan menyalin dari file domain yang sudah ada misalnya lutfi.com.db
dan melakukan restart bind9
5.
Lakukan testing dengan ping ke
domain baru
Percobaan 3
: DNS Slave
DNS slave sebagai DNS cadangan jika DNS
utama kita terjadi kerusakan, akan terjadi saling transfer informasi antara DNS
utama dan DNS slave. Langkah-langkah membangun DNS slave adalah sebagai
berikut:
1.
Menyiapkan server DNS baru, DNS
server lama tetap jalan. Konfigurasi DNS slave. Lakukan installasi DNS seperti
langkah-langkah yang sama seperti DNS server. Kita harus menginstall bind9
terlebih dahulu baru kemudian dilakukan konfigurasi DNS Slave.
2.
Edit dan tambahkan konfigurasi untuk
forward dan reverse pada file named.conf.local pada server DNS baru
3.
Restart
daemon bind9 pada server DNS baru
4.
Pada DNS
master sebaiknya di reboot setelah DNS slave selesai di setting
KESIMPULAN
Konfigurasi file forward yang
digunakan untuk menerjemahkan dari dns ke ip address itu sangat wajib dibuat. Walaupun konfigurasi file reverse yang digunakan untuk
konversi ip address ke dns itu bersifat optional
tetapi alangkah baiknya kita mengkonfigurasi file tersebut. DNS slave berfungsi
untuk menjadi cadangan ketika DNS master rusak.
- Jelaskan apa manfaat pada DNS Master
dan DNS Slave
Manfaat
dns master adalah memegang daftar lengkap dari sebuah domain yang dikelolanya
sedangkan dns slave adalah sebagai backup dari primary server, apabila primary
server crash atau untuk mempermudah pendelegasiannya.
Komentar
Posting Komentar